Penyebab penyakit Lupus ini adalah Artikel yang masih terkait erat dengan artikel sebelumnya yang berjudul Mengapa Saya Terkena Penyakit Autoimun? Kalau belum membacanya, nanti dibaca ya. Sekarang kita akan membahas satu dari seratusan penyakit autoimun yang cukup populer yaitu SLE (Systemic Lupus Erythematosus) atau lupus. Mengapa Anda bisa terkena lupus? Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Ada delapan hal yang dapat kita jadikan penjelasan mengapa seseorang bisa terkena penyakit SLE ini.


Pertama, faktor genetik

Iya, lagi-lagi faktor genetik dapat kita pakai sebagai salah satu faktor pemicu SLE. Menurut para ahli, ada banyak gen yang terlibat di dalam pembentukan SLE misalnya gen HLA: DR2, DR3, dll. Selain itu, gen Non-HLA TNF alpha, mannose binding lectin polymorphi.


Kedua, faktor hormon
SLE secara statistik paling sering dijumpai pada wanita. Ini terkait dengan proses peningkatan estrogen yang meningkatan risiko terjadinya penyakit ini , termasuk estrogen dari luar. Namun demikian, pada para pria, androgen yang rendah pun dapat meningkatkan risiko terjadinya SLE pada tubuh mereka.


Ketiga, faktor paparan sinar matahari
Anda sering panas-panasan di bawah paparan sinar matahari? Perlu Anda ketahui, sinar ultraviolet memicu keratinosit dan menstimulasi sitokin yang meningkatkan autoantibodi.

Keempat, faktor vitamin D
Merujuk kepada penelitian para ahli, seseorang yang kekurangan vitamin D dan mengalami gangguan pada reseptor vitamin D akan meningkatkan risiko Lupus. Selain itu, kekurangan vitamin D akan menyebabkan terganggunya respons sel B dan sel T di dalam tubuh kita.

Kelima, faktor makanan
Aduh, apa benar makanan tertentu berpotensi meningkatkan kemungkinan terkena penyakit lupus? Mengenai hal ini, penelitian memberikan hasil yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Alfalfa Sprout pada Baltimore Lupus Enviromental Study menunjukkan keterkaitan dengan terjadinya Lupus. Namun, penelitian di Swedia memberi hasil yang berbeda. Meskipun belum pasti, bukan berarti pola makan sehat dapat Anda abaikan ya.

Keenam, faktor paparan silika
Debu silika tingkat tinggi banyak ditemukan dalam proses manufaktur dan konstruksi serta operasi penambangan. Inhalasi silika telah dikaitkan dengan peningkatan kejadian penyakit autoimun sistemik, seperti SLE dan skleroderma. Pasien silikosis manusia telah menunjukkan peningkatan autoantibodi dengan kejadian Lupus di industri 4,9 kali lebih tinggi.

Ketujuh, faktor merokok
Ada tiga kaitan rokok dengan lupus, yaitu bahwa merokok berkaitan dengan risiko terjadinya Lupus, berkaitan juga dengan tingginya anti-dsDNA, dan bakal memperburuk manifestasi kulit pada Lupus.

Kedelapan, faktor infeksi virus Epstein Barr, mononukleosis
Merujuk kepada teori molekul mimikri, infeksi mononukleosis menyebabkan ANA positif dan produksi antibodi yang berkaitan dengan lupus, misalnya anti-Sm. Nah, Adanya autoantibodi yang bereaksi silang dengan protein virus EBV, yang bisa muncul beberapa tahun sebelum timbulnya SLE. Ini yang disebut teori molekul mimikri.

Jadi, mana nih yang jadi biang keladi datangnya penyakit SLE di dalam tubuh Anda? Ya, intinya terjadinya autoimun berkaitan dengan adanya kecenderungan genetik dalam diri Anda plus faktor lingkungan sebagai pemicunya. Lagi pula, gen yang berperan pun biasanya banyak gen alias bukan gen tunggal.

Maka, daripada terkurung dengan pertanyaan dari mana datangnya penyakit, yuk terus menjaga kesehatan diri kita. Bila sudah terdiagnosis terkena SLE, teruslah berhubungan dengan konsultan reumatologi agar terus terpantau dan mendapatkan pengobatan yang tepat. Konsumsi obat sesuai yang diresepkan dokter, patuhi pola hidup yang sehat, dan tetap enjoy jangan dibawa stres. Sepakat ya.

Salam sehat untuk seluruh penyandang autoimun.
dr.Sandra Sinthya Langow.SpPD-KR
Internis Konsultan Reumatologi
Siloam Hospital Lippo Village.

Informasi lain seputar rematik autoimun
website : https://dokterrematikautoimun
instagram : https://www.instagram.com/autoimunrematikinfo/
youtube channel : https://www.youtube.com/channel/UC8wP_hEq0R2yi7kamSOEPnw