Dr. Sandra Sinthya Langow Sp.PD-KR
Salam,
Saya adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan Reumatologi di SILOAM HOSPITAL LIPPO VILLAGE. Tujuan saya membuat web ini adalah untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakat umum mengenai penyakit-penyakit rematik autoimun.
Hal ini saya lakukan mengingat semakin banyaknya masyarakat penderita penyakit rematik autoimun yang terlambat mendapatkan penanganan oleh dokter rematik karena ketidak tahuan mereka akan penyakit yang dideritanya.
Mari kita ambil contoh di Amerika serikat, negara yang penelitian epidemiologinya sudah maju. Lebih dari 50 juta orang Amerika terkena penyakit yang berhubungan dengan tulang otot dan sendi, dan lebih dari 11 juta orang hidup dengan penyakit rematik. Bahkan penelitian di Amerika menunjukkan penyakit rematik lebih menyebabkan keterbatasan aktivitas dibandingkan dengan penyakit jantung kanker atau diabetes, dua penyakit yang paling ditakuti saat ini bagi sebagian besar masyarakat dunia.
Namun tahukah Anda bahwa pasien dengan rheumatoid artritis (salah satu penyakit rematik yang sering ditemukan) yang tidak atau terlambat diobati akan menyebabkan kematian 15 tahun lebih awal dari populasi normal. Singkatnya, penyakit rematik adalah no 1 penyebab disabilitas.
Bahkan di Amerika lebih dari 60 % pasien rematik yangtidak diobati dengan benar tidak mampu bekerja 10 tahun sejak mulai menderita sakit. Bagaimana dengan di Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya cenderung lebih mengabaikan kesehatan?
Lalu, bagaimana cara untuk mengetahui gejala rematik autoimun sejak dini?
Sesuai prosedur medis, pengobatan rematik seyogyanya dilakukan oleh seorang konsultan reumatologi (Rheumatologist) yang menempuh pendidikan dokter umum (5 sampai 6 tahun), kemudian menjadi dokter spesialis penyakit dalam (5 tahun pendidikan) dan selanjutnya mengambil subspesialis rematologi (2 sampai 3 tahun).
Jika Anda ingin konsultasi mengenai gejala penyakit rematik silahkan hubungi kontak kami yang berada di website ini.