Firbomylagia kenali dan pahami agar tidak salah menebak kondisi. Fibrimialgia dan Nyeri Sendi sering dipertanyakan. Misalnya seringnya pertanyaan seperti berikut : Dok, saya nyeri di seluruh tubuh nih. Sendi saya kenapa ya? Sahabat autoimun, saya luruskan dulu ya. Nyeri tubuh tidak selalu berasal dari persendian. Sebab, nyeri yang Anda rasakan bisa berasal dari banyak tempat. Entah itu dari sendi, dari otot, maupun berasal dari struktur sekitar sendiri seperti tendon dan ligament.


Memang sih, bagi orang awam, semua nyeri dan gejala yang menyertai itu dianggap sama. Nah, mengenai asal muasal nyeri itu barulah dapat dipastikan melalui pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter yang Anda kunjungi.
Nah, agar Anda mendapat pengetahuan cukup, yuk saya kenalkan dengan satu istilah unik terkait dengan nyeri tadi. Yaitu: fibromialgia.

Firomialgia Apa Maksudnya?

Fibromialgia bukanlah penyakit autoimun, ya teman-teman. Biarpun, kejadiannya sangat sering menyertai penyakit reumatik autoimun seperti lupus, sjogren, skleroderma, dan lainnya.
Bahkan, pada kejadian lupus, sekitar 30% penyandangnya—cukup banyak ya–mengalami fibromialgia—ini merujuk kepada catatan dari John Hopkins Rheumatology.

Fibromialgia Gejala

Seperti apa sih, Dok gejala fibromialgia ini? Nah, ketika Anda suatu ketika merasa nyeri namun berdasarkan pemeriksaan dokter hanya menemukan nyeri tekan dan tidak ditemukan radang sendi atau tidak ada kelainan jaringan lunak di sekitar sendi, itulah yang dinamakan dengan fibromialgia.
Teman-teman, yuk kita kenali keluhan akibat fibromialgia. Keluhan umum yang dirasakan oleh seseorang yang terkena fibromialgia di antaranya adalah:

  1. merasakan nyeri di seluruh tubuhnya,
  2. kaku di seluruh tubuh,
  3. nyeri di sekitar kepala,
  4. kebas, kesemutan, dan rasa terbakar,
  5. mengalami gangguan berupa cemas dan depresi,
  6. mengalami gangguan tidur,
  7. saat bangun tidur, badan terasa tidak segar,
  8. mengeluhkan gangguan pencernaan, mual, muntah, nyeri pada perut, dan diare.

Banyak ya gejalanya dan semua bikin tidak nyaman untuk beraktivitas sehari-hari. Eh, tapi apa sebenarnya yang sedang terjadi di dalam tubuh saya saat mengalami fibromialgia ini? Fibromialgia merupakan gangguan proses nyeri di sentral atau di pusat rasa nyeri itu. Seseorang yang mengalami fibromialgia memiliki ambang batas rasa nyeri yang rendah dan menyebabkan gampang merasakan nyeri.


Intinya, terjadi gangguan pada proses terjadinya nyeri dan bahan kimia yang berperan dalam terjadinya nyeri di otak kita. Misalnya nih, meningkatnya neurotransimiter eksitasi seperti glutamate, menurunnya neurotransmitter inhibitor seperti serotonin, gangguan berupa analgesic opioid endogen, dan domanin disregulasi. Itulah contoh-contoh kelainan pada orang yang terkena fibromialgia.

Cara Menegakkan Diagnosis Fibomyalgia

Seorang rheumatologis menegakkan diagnosis fibromialgia berdasarkan petunjuk dari American college of Rheumatology 2020. Untuk menetapkan seseorang menyandang fibromialgia, dokter menemukan nyeri yang bisa terjadi pada 19 daerah otot yang disertai dengan beberapa gejala berikut ini:

  1. kelemahan,
  2. bangun tidur tidak segar,
  3. gangguan kognitif (memori/pikiran),
  4. gejala berlangsung paling tidak selama tiga bulan, dan
  5. tidak ada penyakit lain yang bisa menjelaskan kondisi ini.

Gambar berikut ini adalah bagian tubuh yang terasa nyeri pada fibromialgia. Nyaris seluruh tubuh ya. Bila bagian tubuh tersebut ditekan akan muncul rasa sakit.


Fibromialgia kenal idan pahami. Dokter akan melakukan hal dibawah ini dalam proses diagnosis :
Pertama, pada wawancara keluhan Anda, dokter menduga Anda menyandang sakit ini.
Kedua, sesuai indikasi dokter akan meminta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium atau bahkan pemeriksaan radiologi untuk menyingkirkan diagnosis lain.
Ketiga, pemeriksaan-pemeriksaan di atas bisa berbeda pada setiap orang dengan kasus unik masing-masing.
Keempat, pada prinsipnya, tidak ada pemeriksaan tunggal baik laboratorium maupun radiologi yang bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis fibromialgia.

KESIMPULAN
Tidak semua nyeri disebabkan oleh nyeri sendi ya teman-teman. Pastikan juga bahwa teman-teman memahami bahwa fibromialgia bukanlah salah satu dari penyakit autoimun dan tidak terjadi peradangan, namun sering terjadi pada penyandang penyakit autoimun.

Hal lain, kondisi ini sering juga terdiagnosis sebagai lupus karena tes ANA bisa positif pada fibromialgia. Pesan pentingnya adalah dengarkan dan patuhi diagnosis dari dokter yang merawat Anda. Sebab, dokter lah yang akan menentukan apakah kondisi yang Anda hadapi disebabkan oleh flare autoimun ataukah fibromialgia.

Cukup jelas dengan pemahaman ini? Bagikan untuk teman-teman sesama odamun ya. Versi video bisa ditonton di akun instagram autoimunrematikinfo. Untuk bincang santai bersama dokter jiwa terkait fibomialgia ini bisa ditonton di akun instagram kami klik link berikut. Tetap sehat selalu. Patuhi protokol kesehatan selama masa pandemik Covid-19 ya. Informasi seputar autoimun bisa dibaca di website ini.

Salam sehat
dr Sandra Sinthya Langow SpPD-KR
Internis Konsultan Reumatologi
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten
IG : @sandrasinthya @autoimunreumatikinfo