Curiga kena autoimun? Banyak yg bertanya-tanya kepada saya: apa sebenarnya gejala autoimun? Ada juga sahabat yang sudah teredukasi dan meminta saran begini, Dok saya tidak mau terlambat mengetahui adanya penyakit autoimun di dalam tubuh saya … bagaimana cara mengenalinya?

Kapan Saya Patut Curiga Terkena Autoimun?

Curiga Kena Autoimun adalah hal wajar jika mengalami kondisi yang tidak baik dalam jangka waktu lama. Yuk, simak uraian berikut ini yang akan membahas gejala dan diagnosis penyakit rematik autoimun.
Wajar banget bila banyak orang bingung kapan harus “mencurigai” dirinya terkena autoimun. Sebab, gejalanya bisa bervariasi antara satu orang dengan orang yang lain, tidak bisa disamaratakan. Nah, setelah membaca artikel ini, yuk bagikan agar semakin banyak orang teredukasi. Kita mulai pembahasannya dari beberapa poin paling umum berikut ini.

  1. Curigai saat Anda mengalami nyeri sendi
    Mulailah waspada saat Anda mengalami nyeri sendi yang berkelanjutan alias susah sembuh. Nyeri sendi memang berbeda-beda polanya. Pada arthritis rheumatoid nyeri terutama menyerang sendi jari tangan dan pergelangan tangan. pada ankylosing spondylitis nyeri terutama terjadi pada pinggang dan tulang belakang. Pada lupus, sjogren, dan skleroderma disertai nyeri sendi juga.
  2. Curigai saat Anda mengalami demam lama dengan penyebab tidak diketahui.
    Iya, demam lama juga bisa menjadi tanda adanya penyakit rematik autoimun tentunya dengan menyingkirkan penyebab lain seperti infeksi.
  3. Curigai saat muncul bercak kulit dan tidak lekas membaik.
    Nah, hampir semua penyakit rematik autoimun dapat disertai dengan kemunculan bercak-bercak pada kulit. Misalnya Lupus, bisa terjadi butterfly rash atau kemerahan di pipi dan kelainan kulit lain misalnya vaskulitis, lupus diskoid dan lain-lain. Pada kasus skleroderma kulit akan mengeras dan agak menghitam disertai bercak putih di atasnya (salt and pepper). Pada artritis psoriatik ada bercak kulit juga, sedangkan pada vaskulitis dan dermatomiositis juga sering terjadi bercak kulit yang kemudian bisa mengganggu organ-organ tubuh yang lain.
  4. Curigai saat munculnya kelainan pada rambut maupun rongga mulut. Ingat. Rambut rontok bisa merupakan gejala awal Lupus. Ciri lain, pada rongga mulut terjadi sariawan dan luka-luka yang berulang. Atau anda mengalami mulut kering tidak ada air ludah? Itu juga bisa merupakan gejala dari sjogren syndrome.
  5. Curigai saat mata memerah dan atau mata kering yang bersifat kronis. Jangan abaikan bila Anda mengalami gejala ini dalam waktu lama. Jangan-jangan ini penanda bahwa Anda terkena sjogren syndrome maupun rematik autoimun sistemik lainnya. Kelainan mata seperti uveitis seringkali merupakan bagian dari penyakit reumatik autoimun spondiloatropati, seronegatif, termasuk ankylosing spondylitis.
  6. Curigai saat mengalami gangguan saluran pencernaan.
    Wah, ternyata diare kronis, nyeri perut, dan buang air besar berdarah dapat menjadi penanda gejala peradangan saluran pencernaan. Ini dikenal dengan gejala inflammatory bowel disease (penyakit crohn dan kolitis ulseratif). Bahkan pada IBD dapat terjadi nyeri sendi misalnya lutut, pergelangan kaki, dan panggul. Nah, kalau mengalami gejala ini, diagnosisnya memang memerlukan penanganan yang lebih detail pemeriksaannya.
  7. Curigai juga saat Anda merasakan adanya kelemahan otot.
    Pernah mengalami kesulitan saat mengangkat tangan? Sulit naik tangga yang terjadi secara pelan-pelan? Bisa jadi itu adalah gejala awal adanya gangguan otot. Secara medis, penyakit autoimun yang disertai dengan gangguan otot disebut dengan polimiositis/dermatomiositis.
  8. Fenomena Raynaud.
    Fenomena ini memang tidak terjadi pada semua jenis penyakit rematik autoimun. Gejala yang paling mudah dilihat adanya ketika Anda mulai memperhatikan adanya perubahan warna tangan menjadi pucat, membiru, dan kemudian kemerahan lagi saat dingin atau mengalami stres. Penyakit Reumatik autoimun yang seringkali menunjukkan gejala ini di antaranya adalah lupus dan artritis rheumatoid. Namun kondisi ini paling sering terjadi pada skleroderma dan MCTD.

Apa Yang Haris Dilakukan?

Jadi, saat Anda mulai mendapati diri Anda mengalami beberapa gejala tersebut, komunikasikan dengan dokter atau Rheumatologis (SpPD-KR) terdekat. Mereka akan membantu Anda untuk mendiagnosis secara tepat. Ingat ya, gejala itu tidak muncul seluruhnya, beda orang dan beda penyakit, gejalanyan bisa berbeda.

Gejala yang paling sering tentunya adalah nyeri sendi meski tidak semua nyeri sendi langsung terkait dengan autoimun kok. Biarlah dokter yang melakukan diagnosis untuk Anda. Cukup jelas informasi ini? Yuk, ikuti terus pembahasan reumatik autoimun di website ini dan tetap sehat ya. Salam sehat ….

dr.Sandra Sinthya Langow SpPD-KR
Internis Konsultan Reumatologi
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten
IG @sandrasinthya @autoimunrematikinfo