Adakah Pantangan Makanan autoimun dan Diet untuk Penyandang Autoimun. Pertanyaan paling umum dan paling sering dilontarkan pasien penyakit apa pun kepada dokternya adalah: adakah pantangan makanan untuk saya, Dok? Tidak terkecuali, pertanyaan dari teman-teman penyandang autoimun.

Ya, Anda pun mungkin termasuk salah satunya. Teman-teman sekalian, kali ini saya akan membagikan informasi untuk hal tersebut agar Anda sekalian tidak waswas atau tidak salah langkah. Sebab, di dunia internet bertebaran informasi terkait pantangan, anjuran, dan saran diet untuk penyandang autoimun yang belum tentu benar. Banyak di antara kita bingung. Saya makan apa ya hari ini? Bukan karena tidak ada bahan makanan di kulkas tapi kita dihantui keraguan. Jangan-jangan kalau saya mengonsumsi makanan yang ini akan memicu flare. Atau memperparah sakit Anda.
Pertanyaan itu bertambah panjang daftarnya. Di antaranya:

  1. Manakah bahan makan yang harus saya jauhi?
  2. Manakah bahan makanan yang sebaiknya saya konsumsi dalam jumlah banyak?
  3. Benarkah semua penyandang autoimun harus diet pantang gluten?
  4. Apakah sayuran hijau memperparah penyakit nyeri sendi?
  5. Apakah kesehatan saya akan lebih baik bila menerapkan diet tertentu?
    Nah, kalau Anda bingung dengan hal-hal itu, cobalah untuk mencari rujukan dari sumber terpercaya ya. Anda dapat mengecek kebenarannya melalui website terpercaya dan media sosial yang dikelola oleh pihak atau dokter yang kompeten.

PANTANGAN DAN DIET


Penelitian-penelitian ilmiah telah dilakukan untuk melihat hubungan makanan terhadap tiga hal penting, yakni :
-Apakah makanan yang memicu autoimun?
-Apakah makanan memperburuk kondisi penyandang autoimun? -Apakah makanan mempengaruhi tercapainya remisi pada penyandang autoimun?

Saya mencontohkan penelitian kaitan makanan dengan terjadinya penyakit Rheumatoid Arthritis (RA) ya. Salah satu faktor untuk terjadinya RA pada seseorang adalah faktor genetik yang dipicu oleh unsur lingkungan. Nah, unsur lingkungan itu meliputi apa saja? Banyak, misalnya kebiasaan merokok, infeksi pada gigi dan gusi, dan … makanan yang dikonsumsi. Nah, teman-teman penyandang autoimun.

Salah satu penelitian mencoba melihat keterkaitan pola makan atau diet dengan tingkat kejadian penyakit RA ini. Salah satu pola makan dikenal dengan diet mediterania. Wilayah dunia yang banyak menerapkan pola diet ini berada di Eropa Selatan. Di daerah itu, kasus kejadian penyakit RA relatif lebih rendah dibandingkan dengan wilayah Eropa Utara, Amerika Utara, dan negara barat dimana masyarakatnya lebih banyak menjalani diet western.

Dok, apa perbedaan dua jenis diet tersebut? Pola diet western adalah pola makan yang banyak mengonsumsi daging merah, kurang omega 3, dan tinggi karbohidrat olahan seperti roti, pizza, roti, serta makanan yang tinggi garam. Inilah biang keladi tercetusnya inflamasi dan obesitas. Pola diet mediterania berbeda. Makanan yang banyak dikonsumsi berupa sayuran, buah, extra virgin olive oil, lemak ikan: sardine, salmon, seabean, seabass, dan trout. Selain itu, diet ini mengonsumsi dalam takaran sedang berupa telor, daging ayam, dan produk susu. Nah, jenis makanan yang sedikit atau jarang dikonsumsi adalah daging merah, dan karbohidrat olahan yang tinggi gula.

Diet mediterania disebut di dalam banyak penelitian ilmiah sebagai pola makan antiinflamasi atau anti peradangan. Buktinya? Misalnya dengan menurunkan produksi TNF Alpha, menurunkan CRP, menghambat nitric oxide synthase, cyclooxygenase yang berperan di dalam peradangan, serta menurunkan kolesterol dan memperbaiki kerusakan endotel.

TIPS POLA MAKAN

  • Berdasarkan kajian ilmiah tersebut, maka diet mediterania paling banyak direkomendasikan untuk diterapkan oleh teman-teman penyandang autoimun.
  • Total kalori jangan berlebihan ya agar tidak mengalami obesitas.
  • Konsumsi gula dan garam dalam jumlah yang tidak berlebihan
  • Membatasi gluten dan produk susu belum terbukti secara ilmiah memperburuk penyakit Autoimun, sesuaikan dengan respon tubuh masing-masing.
  • Konsultasikan pola diet Anda dengan dokter yang merawat anda
  • Jangan terlalu khawatir berlebihan terhadap suatu produk makanan tertentu ya, Selama dimakan dalam jumlah tidak berlebihan. Kadang-kadang kecemasan karena merasa sudah konsumsi makanan yang salah ..Inilah yang menyebabkan keluhan anda bertambah.

Jadi, apa pesan penting hari ini?

  • Pola diet seimbang adalah penting. artinya, kebutuhan nutrisi harian Anda wajib tercukupi. Jangan berlebih tapi juga jangan kekurangan
  • Pola diet mediterania paling banyak dianjurkan secara ilmiah
  • Menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat dengan berolah raga, istirahat yang cukup, dan hindari stress.

Ternyata, pola makan penyandanga autoimun tidak susah dan tidak menyiksa ya, Dok. Iya. Yuk terus jaga kesehatan kita. Terapkan hidup sehat dan bagikan informasi ini kepada teman-teman kita agar semakin banyak orang menikmati kualitas kesehatan yang makin baik.

Untuk membaca artikel lainnya seputar penyakit rematik autoimun, silahkan kunjungi website ini,dan pilih sesuai kategori autoimun yang Anda butuhkan.

Salam sehat, tetap semangat
dr. Sandra Sinthya Langow SpPD-KR
Internis Konsultan Reumatologi
Siloam Hospital lippo village Tangerang Banten
instagram autoimunrematikinfo