Lebih dari 90% penyandang  Lupus adalah wanita usia produktif, antara 20-30 tahun. Tak heran jika masalah kontrasepsi, kehamilan dan kesehatan reproduksi merupakan topik pembicaraan menarik.

The European League Againts Rheumatism (Organisasi dokter/ Rheumatologist dan pasien rematik di seluruh Eropa) membuat suatu rekomendasi/ pedoman berdasarkan bukti ilmiah tentang masalah reproduksi pada lupus dan APS. Rekomendasi ini menjelaskan tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, pada pasien lupus dan APS.

Pemilihan metode kontrasepsi yang tepat merupakan topik yang harus anda diskusikan dengan dokter yang merawat. Tujuannya agar kehamilan dapat dimulai pada waktu yang tepat sehingga menurunkan risiko pada ibu dan bayi.

Kontrasepsi apa yang dapat direkomendasikan pada pasien Lupus?

Diskusikan masalah kontrasepsi dengan Rheumatologist dan dokter kandungan anda. IUD (orang awam menyebutnya spiral) cukup aman digunakan pada pasien Lupus. Beberapa penelitian ilmiah menunjukan kontrasepsi dengan kombinasi estrogen dan progestin cukup aman pada pasien Lupus yang stabil/tidak aktif. Akan tetapi pada pasien Lupus dengan Sindroma Antifosfolipid, harus menghindari kontrasepsi hormonal karena meningkatkan risiko thrombosis (penyumbatan pembuluh darah). Terlebih lagi pada pasien Lupus/ APS yang pernah mengalami serangan jantung atau stroke. Pada kondisi ini kontrasepsi hormonal harus dihindari karena meningkatkan risiko stroke berulang.

Reproduksi Lupus

Anda penyandang lupus? Rencanakan kehamilan Anda dengan matang.

 

Dok, saya penyandang lupus dan saya ingin hamil. Apa yang harus saya lakukan?

Pertama anda harus merencanakan kehamilan dengan baik. Bicarakan hal tersebut dengan dokter/Rheumatologist yang merawat. Pertama , anda harus mendapatkan ijin hamil dulu. Ijin ini biasanya diberikan jika anda dalam keadaan stabil/ tidak flare.

Hal apa yang mungkin terjadi pada Lupus dengan kehamilan?

Bukti ilmiah menunjukkan kehamilan pada Lupus berisiko terjadinya prematuritas (kelahiran sebelum waktunya), preeklamsia (tensi naik, kebocoran protein di urin), eklamsia (preeklamsia dan kejang) dan sindroma HELLP (Hemolysis , Elevated Liver enzyme, Low Platelet). Sindoma HELLP merupakan suatu komplikasi kehamilan yang ditandai oleh gangguan hati dan gangguan darah pada lupus.

Para ahli sudah meneliti beberapa hal yang berisiko menimbulkan komplikasi kehamilan pada lupus seperti:

  • Hamil pada saat lupus sedang aktif /flare
  • Nefritis aktif/ lupus ginjal yang aktif
  • Hipertensi yang tidak terkontrol
  • Masih menggunakan kortikosteroid dengan dosis setara prednisone > 10-20 mg
  • Menghentikan hidroksikloroquin tanpa sepengetahuan dokter.

Dapat dipertimbangkan untuk menunda kehamilan jika wanita lupus mengalami hal diatas. Selalu diskusikan metode pengobatan dengan dokter yang merawat. Menghentikan hidroksikloroquin (Plaquenil) selama kehamilan dapat memicu kekambuhan  Lupus ( menjadi aktif /flare). Oleh karena itu jangan menghentikan obat berdasarkan asumsi sendiri.

Terapi apa yang dapat diberikan selama kehamilan?

Selama kehamilan hidroksikloroquin (plaquenil), steroid dosis kecil, azatioprin dapat diberikan sesuai indikasi yang ditetapkan oleh dokter. Siklofosfamid, mikofenolat mofetil, metotrexat dan leflunomid harus dihindari selama kehamilan karena berisiko kecacatan pada janin.

Dok , pemantauan apa yang harus dilakukan selama kehamilan?

Reproduksi Lupus 1

Pentingnya pemantaun kehamilan pada penderita lupus.

 

Pemantauan yang harus dilakukan selama kehamilan adalah:

  • Pemeriksaan fisik umum termasuk tekanan darah
  • Pemeriksaan darah lengkap, fungsi ginjal, urin
  • Pemeriksaan khusus untuk menilai derajat aktivitas Lupus seperti kadar komplemen C3,C4 dan Anti dsDNA. Rheumatologist akan bekerja sama dengan dokter kebidanan untuk pemantauan ibu dan bayi selama kehamilan.
  • Pemeriksaan USG rutin (Trimester pertama kehamilan 11-14 minggu, Trimester kedua antara 20-24 minggu, trimester ketiga setiap bulan).
  • Ekokardiografi janin dilakukan jika dicurigai ada gangguan jantung pada janin. Wanita lupus dengan anti Ro/SSA dan atau anti La/SSB+ berisiko melahirkan anak dengan Neonatal Lupus (0,7-2%), termasuk Congenital Heart Block (gangguan irama jantung pada janin). Deteksi dini kelainan jantung, pada saat janin dalam kandungan sangat penting. Pengobatan dapat dilakukan pada  ibunya jika ada indikasi khusus.

 

Anda lupus dan sulit hamil?

Beberapa laporan ilmiah menunjukkan pada pasien lupus yang tidak aktif cukup aman untuk melakukan fertilisasi invitro atau usaha memacu ovulasi jika dibutuhkan. Pada pasien Lupus dengan APS dapat diberikan aspirin dan heparin injeksi selama kehamilan.

Bagaimana dengan deteksi  dini kanker pada Lupus?

Secara umum risiko kanker payudara, ovarium, dan dinding rahim pada pasien Lupus tidak berbeda dengan populasi umum. Namun pasien Lupus berisiko tinggi terjadi cervical displasia (perubahan sel pada mulut rahim). Dianjurkan untuk melakukan pap smear rutin setiap tahun. Dapat dipertimbangkan untuk melakukan vaksinasi Human Papiloma virus pada pasien Lupus yang tidak aktif, tetapi harus berhati-hati pada pasien APS yang berisiko tinggi terjadi trombosis.

Itu adalah beberapa rekomendasi yang dibuat berdasarkan penelitian ilmiah. Namun demikian, tetap diskusikan dengan dokter yang merawat setiap tindakan atau prosedur yang akan anda jalani.

 

Persiapkan kehamilan pasien lupus dan APS sejak dini,

dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR
Internist Rheumatologist
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten