Bulan Mei adalah bulan peduli Lupus. Lupus adalah penyakit rematik autoimun dengan gejala yang sangat bervariasi, berbeda-beda pada setiap orang. Pada orang yang satu lupus bisa ringan, tetapi pada orang lain lupus bisa berat dan mengancam nyawa. Walaupun tergolong penyakit yang sangat popular, namun lupus sering terlupakan. Keterlambatan diagnosis bukan hal yang langka. Pemahaman masyarakat dan bahkan praktisi medis akan penyakit ini masih sangat kurang. Kadang diagnosis lupus baru diketahui setelah bertahun-tahun sakit dan kondisi sudah terlanjur memburuk.
Lupus sering terjadi pada siapa?
Penyakit Lupus banyak ditemukan pada wanita muda usia produktif. Wanita 9 kali lebih sering terkena Lupus dibandingkan pada laki-laki. Meskipun lupus terutama menyerang wanita muda, namun penyakit ini bisa terjadi pada semua kelompok usia termasuk bayi baru lahir dan anak-anak.
Mengapa diagnosis Lupus sering kali tidak mudah?
Tidak jarang dibutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang besar sebelum sampai pada diagnosis Lupus. Hal ini terjadi karena sifat lupus yang merupakan penyakit seribu wajah. Pada orang A , lupus bisa timbul pada gangguan kulit dan sendi. Namun tidak jarang pada orang B, ketahuan Lupus setelah mulai bengkak-bengkak akibat gangguan ginjal. Lain lagi dengan orang C yang datang ke UGD dengan gangguan kesadaran dan akhirnya ketahuan Lupus. Itulah serba serbi Lupus.
Walaupun gejala sangat bervariasi , gejala Lupus apa yang paling sering ditemukan?
Dalam praktek sebagai Rheumatologist, lupus sering datang dengan gejala utama nyeri sendi yang berkepanjangan , yang berulang-ulang walau sudah diberikan penghilang sakit. Gejala lain yang menyertai biasanya : rambut rontok, sering sariawan berulang, demam berkepanjangan.
Bagaimana Rheumatologist menegakkan diagnosis Lupus?
Proses diagnosis Lupus membutuhkan kombinasi antara :
- Pemeriksaan fisik oleh dokter
- Pemeriksaan laboratorium darah dan Urin
- Pemeriksaan penunjang lainnya sesuai indikasi seperti foto dada dan USG jantung
Rheumatologis akan melakukan wawancara , jika dinilai gejalanya mengarah ke Lupus akan dilakukan pemeriksaan Laboratorium lanjutan.
Pada pemeriksaan fisik anda hal apa yang biasa akan dicari?
Rheumatologis akan memeriksa sendi anda untuk memastikan adakah radang sendi secara objektif. Hal ini bisa diperiksa dengan pemeriksaan langsung atau pun dengan menggunakan USG sendi. Selain sendi akan diperiksa rongga mulut untuk melihat kelainan seperti sariawan yang biasanya tidak sakit pada lupus. Kulit juga merupakan bagian yang sering terkena pada Lupus. Gejala kulit pada Lupus bisa bermacam-macam , namun kemerahan di wajah (Malar Rash) adalah gejala yang paling sering ditemukan. Rambut juga akan dilihat, biasanya pada Lupus rambut rontok akan membuat rambut jarang dan bisa terjadi kebotakan. Dokter juga akan mencari tanda lain yang bisa ada misalnya cairan pada rongga dada dan rongga perut.
Pemeriksaan laboratorium apa yang harus dilakukan?
Apabila ditemukan adanya kecurigaan Lupus, Rheumatologis akan melakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan untuk menegakkan diagnosis Lupus. Pemeriksaan ini misalnya:
- Tes ANA, Profil ANA
- Titer Anti-dsDNA
- Anti-Smith Antibody
- Komplemen C3, C4, CH50
- Tes untuk Antifosfolipid Antibody (Lupus Antikoagulan, Anticardiolipin Antibody, Beta2 Glikoprotein )
- Coomb’s Test
Apakah ANA positif identik dengan Lupus?
Ini merupakan salah satu pertanyaan favorit yang banyak ditanyakan pasien pada Rheumatologis. Tes ANA bisa positif pada semua penyakit autoimun. Tes ANA juga bisa positif pada orang Normal. Jadi ANA positif tidak identik dengan lupus. Jika ANA postif tapi tanpa disertai gejala klinis yang sesuai, ini berarti BUKAN Lupus. Jadi apabila mendapatkan tes ANA yang positif, jangan langsung panik dan sedih dulu. Temui dokter terdekat untuk memastikan diagnosis anda.
Organ apa saja yang bisa terkena pada Lupus?
Selain kulit, sendi, rambut dan rongga mulut, Lupus bisa mengenai organ di bawah ini :
a. Sistem saraf, yang terdiri dari:
- delirium ,gangguan mental akut
- psikosis
- kejang
b. Cairan pada rongga paru dan jantung
c. Radang pada selaput jantung
d. Gangguan darah, yang terdiri dari:
- sel darah putih yang turun
- trombosit turun
- sel darah merah yang pecah
e. Gejala Ginjal, yang terdiri dari:
- kebocoran protein urin
- darah di urin
- bahkan terjadinya gangguan ginjal
Bagaimana pengobatan Lupus?
Pengobatan lupus bisa berbeda pada orang yang satu dengan orang yang lain. Rheumatologist akan memilihkan obat yang tepat buat anda tergantung dari :
- Gejala yang anda alami
- Keterlibatan organ tubuh
- Berat ringannya penyakit
- Apakah anda sedang hamil atau tidak
Obat yang biasa digunakan pada SLE adalah steroid, hidroksikloroquin, mikofenolat mofetil, azatioprin, siklofosfamid, Agen Biologik seperti belimumab, rituximab pada kondisi khusus.
Sampai kapan saya harus minum obat dok? Apakah Lupus bisa disembuhkan?
Sampai saat ini belum ada obat yang terbukti secara ilmiah dapat menyembuhkan Lupus. Namun demikian, dengan pengobatan dini dan terapi yang teratur penyandang Lupus bisa hidup selayaknya orang normal. Pengobatan dini akan menekan inflamasi kronis sehingga dengan demikian akan mencegah kerusakan organ-organ vital. Pengobatan pasien Lupus bisa berlangsung lama, hanya dosis obat mungkin dapat diturunkan oleh dokter bergantung kondisi anda. Kunci keberhasilan pengobatan lupus adalah diagnosis dini, dan berobat teratur serta ikuti petunjuk dokter. Hadapi Lupus dengan bijak, tetap tenang dan patuhi anjuran dokter anda.
Ketahui gejala awal dan diagnosa lupus sejak dini untuk kesehatan Anda,
dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR
Internist Rheumatologist
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten
Komentar Terbaru