Lupus merupakan penyakit Rematik Autoimun Sistemik. Dikatakan sistemik karena bisa mengenai semua organ tubuh (SLE, Systemic Lupus Erythematosus). Organ tubuh yang bisa terkena pada Lupus misalnya , ginjal, otak, kulit, paru, jantung, saluran cerna dan semua organ tubuh lainnya.

Dok, apa yang itu Lupus Nefritis?

Lupus Nefritis merupakan kelainan ginjal yang terjadi pada pasien lupus. Kelainan ini bisa ringan tak bergejala, sampai pada Penyakit Ginjal Kronik stadium akhir yang membutuhkan cuci darah.

Seberapa sering lupus Nefritis terjadi pada pasien Lupus?

Data di Amerika (ACR. American College of Rheumatology ) menunjukkan 35 % pasien lupus mengalami gangguan ginjal pada saat AWAL terdiagnosis Lupus. Sekitar 50-60% pasien Lupus akan mengalami Lupus Nefritis selama hidupnya.

www.DokterRematikAutoimun.com - Lupus 1

Gejala lupus (sumber : Lupus Foundation of America)

Apakah kita bisa mencegah Lupus Nefritis?

Terjadinya lupus nefritis bergantung pada latar belakang genetik. Di Amerika lupus nefritis banyak terjadi pada Afrika Amerika dan Hispanics, dan jarang pada kulit putih. Pencegahan lupus nefritis kadang-kadang sulit. Tapi deteksi dini  dan terapi dini akan memperbaiki perlangsungan penyakit. Terapi awal bisa mencegah kerusakan ginjal tahap akhir. Yang dapat anda lakukan adalah berobat teratur sehingga inflamasi/radang kronik bisa ditekan seminal mungkin. Dengan ditekannya radang kronik ini dapat mencegah/meminimalisasi kerusakan ginjal. Jangan putus obat, tidak konsumsi obat bebas yang tidak jelas komposisinya dan tidak minum penghilang sakit secara bebas adalah usaha-usaha yang bisa dilakukan.

Kenapa pasien Lupus tidak boleh putus obat tanpa sepengetahuan dokter?

Jika putus obat dapat terjadi kumat(flare). Pada kondisi ini lupus memburuk dan sangat lazim yang terkena adalah organ vital (ginjal, paru, otak , jantung). Sangat sering terjadi pasien yang sudah remisi (tenang dan stabil dalam pengobatan ) menghentikan sendiri pengobatan tanpa petunjuk dokter dan tidak kontrol lagi. Kemudian dalam periode waktu tertentu pasien datang lagi ke Rheumatologist setelah timbul gejala perburukan misalnya kejang (lupus otak), atau bengkak dan darah tinggi (lupus ginjal).

Apa yang dapat saya rasakan jika mulai terjadi kelainan ginjal?

Keluhan kadang-kadang tidak spesifik. Bisa terjadi udema (pembengkakan ) pada kaki , pergelangan kaki, wajah dan mata. Tekanan darah dapat meningkat. Jumlah dan frekuensi air kencing bisa berkurang. Sering juga disertai tanda lupus aktif yang lain misalnya kemerahan pada wajah, rambut rontok, sariawan yang berulang, dan nyeri sendi.

Apa yang harus dilakukan untuk deteksi dini Lupus Nefritis?

Pada pasien dengan Lupus yang aktif, secara rutin minimal 3 bulan sekali, harus dilakukan pemeriksaan  untuk mendeteksi kelainan ginjal pada Lupus. Dokter akan bertanya tentang frekuensi buang air kecil  dan jumlah urin. Kemudian harus rutin diperiksa tekanan darah dan ada tidaknya bengkak pada kaki. Pemeriksaan urin untuk deteksi kebocoran protein urin (proteinuria), adanya silinder urin dan  darah dalam urin (hematuria).

Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis Lupus Nefritis

  1. Pemeriksaan darah
  • Pemeriksaan ureum kreatinin untuk menilai fungsi ginjal
  • Albumin darah
  • Pemeriksaan rutin lupus pada umumnya : darah rutin, komplemen(C3,C4) dapat menurun, Anti-dsDNA bisa meningkat.

2. Pemeriksaan Urin :

  • pemeriksaan sewaktu urine protein/creatinine ratio >0,5
  • pemeriksaan protein urin dengan tampung urin 24 jam
  • pemeriksaan urin sederhana dapat melihat kebocoran protein, adanya darah (hematuria), atau adanya silinder.

3. Biopsi Ginjal, dilakukan untuk menentukan klas lupus Nefritis, karena masing-masing klas membutuhkan terapi yang tidak sama. INDIKASI biopsi ginjal pada pasien lupus berdasarkan guidelines American College of Rheumatology :

  • Peningkatan kreatinin serum TANPA ada sebab lain ( infeksi, obat yang bisa mengganggu fungsi ginjal, kurang cairan).
  • Proteinuria (kebocoran protein) 1 gram / 24 jam
  • Kombinasi 2 kondisi di bawah ini (2 kali pemeriksaan positif)

a. Proteinnuria >0.5 gram per 24 jam tambah darah (hemaruria) > 5 perlapang pandang.

b. Proteinuria >0.5 gram per 24 jam dan silinder

https://dokterrematikautoimun.com

Deteksi dini nefritis lupus

Apa itu biopsi ginjal?

Biopsi ginjal adalah prosedur pengambilan jaringan ginjal, kemudian di lakukan pemeriksaan mikroskop untuk mengetahui kelainan apa yang terjadi pada ginjal. Pada lupus dengan gangguan ginjal pemeriksaan ini penting untuk dilakukan. Dengan mengetahui tipe kelainan ginjal, pengobatan yang lebih tepat dapat dilakukan.

Berikut ini adalah klasifikasi patologi biopsy ginjal menurut International society of Nephorology  :

  1. Klas 1 : Nefritis Lupus Mesangial Minimal
  2. Klas 2 : Nefritis Lupus Mesangial Proliferatif
  3. Klas 3 : Nefritis Lupus Fokal
  4. Klas 4 : Nefritis Lupus Difus
  5. Klas 5 : Nefritis Lupus Membranosa
  6. Klas 6 : Nefritis Lupus Sklerotik Lanjut

 

Bagaimana penanganan Lupus Nefritis?

Beberapa obat yang lazim digunakan pada lupus Nefritis adalah :

  1. Steroid (misalnya prednisone ,metilprednisolon, )

Dosis yang diberikan tergantung kondisi pasien . Pada kondisi akut dan mengancam nyawa bisa diberikan sampai metilprednisolon 1000 mg perhari. Obat ini dapat diturunkan secara bertahap dengan pengawasan dokter. Minum golongan obat ini tanpa pengawasan dokter dapat mengakibatkan timbulnya efek samping yang merugikan.

  1. Mikofenolat mofetil (cellcept), Micofenolat acid (myfortic), obat ini cukup efektif pada kasus nefrotis lupus dengan efek samping minimal.
  2. Azatioprin
  3. Tacrolimus
  4. Siklofosfamid

Obat ini diberikan secara infus intravena pada kasus tertentu , misalnya klas 3,4,5 atau pada semua kasus yang gagal dengan Mikofenolat mofetil. Pada penggunaan obat ini berpotensi menyebabkan gangguan kesuburan, radang kandung kemih atau kanker kandung kencing. Rheumatologist akan berdiskusi dengan anda mengenai masalah tersebut.

  1. Rituximab

Merupakan anti CD-20 yang bekerja pada limfosit B. Dapat digunakan pada nefritis lupus berat yang tidak membaik dengan siklofosfamid atau mikofenolat mofetil.

Bagaimana obat-obat tersebut digunakan dan pengaturan dosisnya akan di tentukan oleh Rheumatologist bekerja sama dengan Nefrologist.

Bagaimana Kehamilan dengan Lupus Nefritis?

Kehamilan harus dipersiapkan dengan baik. Kehamilan dapat dimulai minimal setelah 6 bulan  remisi dan  harus mendapat persetujuan dokter yang merawat. Pemeriksaan antifosfolipid antibodi harus dilakukan karena sering positif pada penyandang nefritis lupus.

Pada kondisi belum remisi/nefritis lupus aktif , penyandang  harus menunda kehamilan untuk menghindari komplikasi yang berbahaya pada ibu dan anak.

Apakah Lupus Nefritis berbahaya?

Apabila terlambat terdeteksi dan tidak di tangani dengan baik, lupus nefritis bisa menyebabkan penyakit ginjal kronik stadium akhir yang membutuhkan cuci darah rutin. Deteksi dini terapi dini dapat mencegah hal ini.

Tekanan darah saya tidak tinggi , kenapa saya diberikan obat hipertensi?

Hipertensi sering terjadi pada nefritis Lupus. Target tensi adalah <130/80. Tapi meskipun tidak hipertensi, orang dengan lupus sering diberikan golongan ACE inhibitor (kaptopril,enalapril lisinopri dll) atau golongan Angiotensin Reseptor Blocker ARB (losartan, valsartan, irbesartan dll). Tujuannya bukan untuk menurunkan tensi tapi untuk memperbaiki kebocoran protein di ginjal.

Obat apa lagi yang harus saya konsumsi?

Pedoman American College of Rheumatology menganjurkan penggunaan hidroksikloroquin (plaquenil dll) pada semua nefritis lupus kecuali jika ada kontraindikasi. Selain itu juga dapat diberikan obat kolesterol (golongan statin misalnya simvastatin dan atorvastatin ) untuk mempertahankan LDL<100.

Apa yang musti saya hindari pada nefritis Lupus?

Hindari minum penghilang sakit/obat-obat bebas yang berpotensi merusak ginjal. Kurangi paparan sinar matahari. Jangan merencanakan kehamilan  tanpa perencanaan yang baik. Diet yang seimbang, kurangi lemak jenuh. Istirahat cukup, kendalikan stress dan aktif berolahraga sesuai kemampuan fisik.

 

Jangan lupakan chek up fungsi ginjal dan urin  pada pasien Lupus,

dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR
Internist Rheumatologist
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten