Keluhan pada saluran cerna memang kalah populer jika dibandingkan dengan nyeri sendi pada penyakit rematik autoimun.  Namun, bukan berarti jarang ditemukan. Menurut survey, ternyata 70-90% penyandang Lupus, Skleroderma dan Sjogren’s Syndrome pernah mengalami episode GERD sepanjang hidupnya. GERD juga sering ditemukan pada penyakit rematik autoimun yang lain seperti Rheumatoid Arthritis (RA), Ankylosing Spondylitis, dll. Apa sebernarnya GERD itu ? Apakah berbahaya? Mari simak pembahasan dibawah ini.

Apa itu gaster dan esofagus?

GERD adalah singkatan dari Gastroesofageal Reflux Disease. Gaster adalah bahasa latin dari lambung, dan esophagus adalah kerongkongan. Esofagus (kerongkongan) adalah otot yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung, otot ini berbentuk seperti pipa. Apakah sudah bisa dibayangkan?  Nah, secara normal ada sedikit isi cairan lambung lambung yang akan naik dan balik ke esofagus. Ini suatu proses normal yang dapat terjadi pada siapa saja?

Jika normal kok bisa membuat masalah dok?

Nah, GERD terjadi jika isi cairan lambung ini mengalami refluks (aliran balik ) ke esofagus , secara berulang dan menyebabkan keluhan yang mengganggu. Cairan lambung mengandung asam lambung yang berpotensi merusak.

Dok dada tengah saya rasa terbakar, kok saya dibilang sakit GERD?

Ada 2 keluhan klasik dari GERD, heartburn dan regurgitasi.

Ya, keluhan HEARTBURN (rasa terbakar/panas di daerah ulu hati menjalar dada tengah) merupakan keluhan yang paling sering ditemukan pada GERD. Lain lagi dengan REGURGITASI, kondisi yang terjadi karena asam lambung naik sesaat ke esofagus. Pasien akan merasa seperti ada sensasi asam dan pahit didaerah lidah. Selain itu juga bisa dirasakan nyeri dada, nyeri ulu hati,gangguan menelan, mual dan muntah.

https://dokterrematikautoimun.com

Gejala pada Gerd

GERD  bisa menimbulkan keluhan di luar saluran cerna.

Penyandang  rematik autoimun (Lupus, Sjogren , Skleroderma , RA dll)  tentu sudah paham jika penyakit diatas tidak hanya menyerang sendi tapi semua organ tubuh bisa terkena. Nah, mirip dengan GERD. Dalam praktek sehari-hari saya sering menemukan orang yang batuk kronik berbulan-bulan dan ternyata disebabkan oleh GERD. Keluhan di luar saluran cerna lain yang dapat disebabkan oleh GERD adalah : radang pita suara, astma, gigi rusak, radang tenggorokan, sinusitis, bahkan radang pada telinga dalam.

Dok, Kondisi apa yang mempermudah  atau mencetuskan terjadinya GERD?

  • Kegemukan
  • Memang ada kelainan anatomi pada esofagus
  • Makanan tertentu, seperti coklat, makanan berlemak, kopi, rokok, alkohol
  • Hormonal, pada wanita hamil dan menopause
  • Obat-obatan tertentu misalnya teofilin, antikolinergik, nitrat, obat hipertensi tertentu (calcium channel blocker)
  • Penyakit rematik autoimun tertentu dapat menyebabkan gangguan pada esofagus oleh karena vaskulitis dan pembentukan jaringan fibrosis (jaringan parut) sehingga menyebabkan gangguan gerakan dari otot esofagus. Akibatnya mudah terjadi aliran balik asam lambung ke esofagus. Kondisi ini lazim ditemukan pada lupus, skleroderna dan gerd.
https://dokterrematikautoimun.com

Tips penderita Gerd

Bagaimana dokter menegakkan diagnosis GERD?

Biasanya dokter akan melakukan wawancara singkat mengenai keluhan anda, berapa sering keluhan itu terjadi dan apakah keluhan tersebut mengganggu. Ada beberapa tes yang dapat dilakukan, misalnya endoskopi saluran cerna bagian atas (untuk melihat kondisi esofagus, ada radang atau tidak), manometri esofagus (untuk melihat otot esofagus), dan monitoring ph (dapat dilakukan selama 24 jam untuk mengamati derajat keasaman di esofagus). Secara sederhana dokter dapat menegakkan diagnosis GERD dengan wawancara, kemudian memberikan obat PPI (Proton Pump Inhibitor), golongan penghambat asam. Jika tidak ditemukan perbaikan dalam 1 atau 2 minggu kemudian harus dilakukan  endoskopi.  Endoskopi harus dilakukan segera jika GERD disertai dengan tanda bahaya (berat badan turun, anemia, muntah darah, berat badan turun dll).

Dok , jika dibiarkan apakah GERD berbahaya?

Apabila dibiarkan dan tidak diobati GERD bisa mengakibatkan :

  • Ulkus (luka dalam) pada esofagus, dapat menyebabkan pendarahan (muntah darah) dan penyempitan pada saluran makanan
  • Barret’s esophagus. Jika tidak mendapatkan pengobatan dalam jangka lama , GERD bisa menyebabkan perubahan pada sel esofagus yang lama kelamaan dapat mencetuskan kanker esofagus
  • Dapat menyebabkan astma, gangguan pernafasan dan gangguan nafas pada waktu tidur (sleep apnea).

Bagaimana pengobatan GERD?

Dokter akan memberikan golongan obat penghambat asam (PPI) selama 8 minggu .Golongan obat ini seperti omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, pantoprazole, rabeprazole. Komunikasikan  dengan dokter anda, dosis dan cara penggunaan obat ini. Beberapa diantaranya harus diminum minimal 30 menit sebelum makan.

Selain minum obat yang dianjurkan dokter apa lagi yang harus saya lakukan dok?

Dibawah ini ada tips sederhana yang pelu diperhatikan untuk menunjang kesembuhan Anda :

  • Turunkan berat badan jika anda kegemukan
  • Pada saat tidur kepala ditinggikan 45 derajat, misalnya dengan menggunakan bantal
  • Hindari makan 2-3 jam sebelum tidur malam
  • Mengenai makanan sangat berbeda antara orang yang satu dengan orang lain. Anda dapat memperhatikan sendiri apakah makan coklat, kopi, alkohol, berbumbu, mint memperburuk gejala anda. Jika iya hindari makanan ini
  • Lebih baik makan porsi kecil beberapa kali dari pada makan dengan porsi besar

 

Salam sehat,
dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR
Internist Rheumatologist
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten