Meskipun brain fog bukan istilah yang baku di bidang medis , namun istilah ini sering diperbincangkan dalam komunitas rematik autoimun seperti lupus, skleroderma atau rheumatoid artritis. Kondisi ini sebernarnya umum ditemukan juga pada semua penyakit kronik lainnya. Orang dengan penyakit rematik autoimun, keluarganya, teman dekat juga perlu tau mengenai kondisi ini.

Apa sebernarnya brain fog itu?
Istilah umum dikemukakan oleh orang dengan rematik autoimun. Istilah ini untuk menggambarkan gangguan fungsi intelektual seperti pengetahuan, pemahaman , penerapan, analisa sintesis dan evaluasi. Secara singkat gangguan dalam berpikir rasional. Dalam bahasa medis rheumatologist menyebutnya gangguan kognitif.

Dalam dunia real bagaimana?
Biasanya baik keluarga ataupun orang dengan rematik autoimun sendiri akan mengeluhkan hal tersebut. Keluhan yang sering dikemukakan misalnya :
-mudah lupa , tidak ingat minum obat, lupa pada teman , lupa menyimpan barang, lupa tanggal
-susah konsentrasi, sulit mempelajari hal baru yang sederhana, sulit mengikuti arah tertentu
-sering tiba-tiba bingung tidak bisa mengungkapkan dengan kata2-kata apa yang ada dalam pikirannya
-kondisi bingung dan sedih , sering lupa janji, misalnya ketempat meeting pada jadwal yang salah.

Apa yang menyebabkan kondisi brain fog?
Banyak sekali kemungkinan penyebabnya. Beberapa hal cukup serius diantaranya:
– Ansietas dan depresi, kecemasan dan kesedihan bisa memicu brain fog.
– Kelelahan
– Nutrisi yang buruk
– Kurang bugar, jarang berolahraga
– Aktivitas penyakit yang belum terkendali
– Efek samping obat-obatan

– Proses penyakit rematik autoimunnya yang menyebabkan gangguan pada otak.
– Infeksi

Apakah brain fog selalu tidak berbahaya?
Beberapa kondisi mirip seperti  brain fog,  bisa saja merupakan suatu awal gangguan yang serius pada otak. Misalnya, pada lupus, bisa terjadi kondisi yang disebut lupus neuropsikiatrik. Kondisi ini adalah keadaan terjadi  gangguan baik sistem saraf pusat maupun perifer pada lupus. Gejalanya bisa bervariasi dari ringan sampai berat (gangguan kognitif, depresi, stroke, kejang, neuropati perifer).

Apa yang harus anda lakukan jika anda sadar bahwa anda mengalami brain fog?
Pertama-tama sampaikan pada orang terdekat anda dan tentunya dokter anda mengenai hal ini. Dokter yang merawat anda, adalah orang yang paling tau detail penyakit anda ,dan  obat apa yang sedang digunakan. Dokter anda akan melakukan penilaian yang menyeluruh apakah kondisi anda ini hanya brain fog biasa,  atau ini merupakan awal gangguan otak  pada pasien rematik autoimun.

www.DokterRematikAutoimun.com - Brain Fog pada Penderita Lupus

Konsultasikan gejala brain fog anda dengan dokter yang merawat. Kadang kondisi seperti brain fog merupakan manifestasi lupus otak.

Bagaimana dengan keluarga dan teman-teman anda?
Keluarga dan teman dekat anda juga perlu mendapatkan informasi mengenai brain fog ini. Seringkali anda membutuhkan support dari teman dan keluarga dekat untuk mengatasi kondisi seperti gangguan memori, mudah lupa, sulit konsentrasi dll. Keluarga dan teman dekat hendaknya memberikan support untuk meningkatkan kualitas hidup penderita brain fog. Jadi tidak  malah menjelekkan, mengejek, menuduh berpura-pura , dimana hal tersebut akan membuat orang dengan brain fog akan semakin terpuruk.

Anda sendiri apa yang harus anda lakukan?
– Hal yang cukup penting jangan terkubur dengan brain fog, kadang-kadang dengan melupakan hal tersebut , gejala akibat brain fog bisa diminimalisasi.
– Hidup teratur dan seimbang, nutrisi seimbang, istirahat cukup, hindari stres, olahraga teratur
– Tetap menjalani pengobatan dengan dokter yang merawat anda, patuhi waktu kontrol, minun obat dengan teratur agar aktivitas penyakit anda terkendali. Aktivitas penyakti yang terkendali bisa memperbaiki brain fog anda.
– Menikmati kehidupan sosial yang baik dengan teman kerja, komunitas tertentu akan sangat membantu.

– Jika anda mudah lupa, buatlah catatan untuk hal-hal penting yang perlu anda ingat, buat jadwal kegiatan anda, buat reminder pada smart phone anda.
– Tetap terus latih otak anda dengan rajin membaca, menulis, bermain dengan angka dll
– Pertahankan mood yang baik, maafkan orang disekitar anda yang tampaknya tidak bisa mentoleransi kondisi anda
– Jangan menyalahkan diri sendiri apabila anda melakukan kesalahan oleh karena brain fog, tetapi teruslah berlatih untuk melawannya.

 

Salam sehat,

dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR
Internist Rheumatologist
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten