www.dokterrematikautoimun - Artritis Reumatoid 1

 Pernahkah anda membayangkan jika bangun di pagi hari mengalami kesulitan berjalan, sulit membuka pintu, tidak bisa mengancingkan baju oleh karena sendi yang sakit? Pernahkah anda membayangkan suatu hari tangan anda akan bengkok sehingga untuk menulis anda memerlukan bantuan orang lain? Hal ini merupakan pemandangan yang lazim ditemukan pada praktek Rheumatologist (konsultan Reumatologi).

Tahukah anda sangat sering pasien dengan Artritis Reumatoid (AR) datang ke Rheumatologist setelah sakit selama lebih dari 5 tahun? Hal ini terjadi karena pemahaman mereka akan penyakit ini sangat kurang. Biasanya selama bertahun-tahun pasien akan bertahan dengan obat-obat penghilang sakit biasa (NSAID), atau steroid saja. Padahal sejak 30 tahun yang lalu sudah ada obat standart (DMARD, contohnya metotrexat) yang dapat mencegah erosi, bengkok dan cacat sendi pada Artritis Reumatoid. Kalau saja pasien berobat sejak awal (kurang 6 bulan sakit) cacat sendi dapat dicegah

 Apa itu Artritis Reumatoid?

Artritis Reumatoid adalah penyakit rematik autoimun yang menyebabkan radang pada sendi. Penyakit ini biasanya mengenai wanita usia 30-40 tahun, walaupun bisa mengenai laki-laki juga, usia muda, tua maupun anak-anak. Gejalanya adanya nyeri, kaku dan bengkak sendi, terutama menyerang jari tangan dan pergelangan tangan. Nyeri dan kaku biasanya paling sering terjadi pada pagi hari.

Nyeri akan membaik sesudah melakukan aktivitas misalnya mencuci dan menyapu. Setelah berlanjut beberapa lama nyeri bisa menyerang lutut, pergelangan kaki, bahu, siku bahkan leher. Jika keluhan seperti ini berlanjut lebih dari 1 bulan segera ke konsultan reumatologi untuk mendapatkan terapi.

 Apa penyebab Artritis Reumatoid ?

Para ahli belum dapat menemukan penyebab pasti dari penyakit ini. AR adalah penyakit autoimun, diduga penyebabnya unsur genetik paska infeksi bakteri, bahan kimia dan masih banyak teori lainnya yang menyebabkan penyebab AR.

Pemeriksaan apa yang dilakukan pada pasien dengan AR?

Konsultan Reumatologi akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat sendi yang bengkak. Kemudian meminta pasien untuk melakukan tes laboratorium darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, CRP(C-Reactive protein), Rheumatoid Factor (RF) dan Anti-cyclic citrullinated antibody (anti-CCP). Pemeriksaan radiologi misalnya foto tangan juga dapat dilakukan untuk melihat adanya erosi (kerusakan sendi).

 Apakah Artritis Reumatoid dapat disembuhkan?

Target pengobatan penyakit ini mengurangi radang sendi, dan mencegah kerusakan sendi. Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Tapi dengan pengobatan oleh Rheumatologist akan dicapai keadaan remisi (tenang dengan pengobatan). Sehingga pasien dapat beraktifitas selayaknya orang normal. Dan yang perlu diingat, penyakit ini tidak menular.

 Apakah cukup minum penghilang sakit biasa pada Artritis Reumatoid?

Tidak, penghilang sakit biasa yang dijual bebas dan steroid seperti prednisone, metilprednisolon hanya sebagai penghilang sakit sementara. Ada obat khusus seperti metotrexat, sulfasalasin, hidroksikloroquin, lefluonamid, atau obat suntikan seperti adalimumab, golimumad. Yang terpenting adalah para penderita harus segera bertemu dengan dokter konsultan rematologi pada 6 bulan pertama sejak sakit. Karena jika obat-obat rematik khusus tadi diberikan sejak awal, maka kerusakan dan cacat sendi dapat dicegah.

 Adakah pantangan makan bagi penderita?

Tidak ada pantangan yang khusus hanya dianjurkan pola makan sehat, kurangi lemak berlebihan serta banyak makan buah dan sayur. Penderita juga dilarang merokok.

Apakah penderita bisa hamil?

Bisa. Bahkan sering pada waktu hamil akan terjadi perbaikan gejala sakit sendi pada pasien AR. Konsultasikan sejak awal dan persiapkan kehamilan anda pada dokter rheumatologist yang merawat Anda. Kadang-kadang dokter harus mengganti obat rutin yang digunakan dengan obat rematik yang aman untuk kehamilan.

Apakah bisa terkena osteoporosis?

Pasien RA berisiko osteoporosis. Tanyakan ke dr Rheumatologist anda untuk screening osteoporosis dengan BMD (Bone Densitometry). Pertahankan gaya hidup sehat yang dapat mencegah osteoporosis, diantaranya cukup kalsium dan vitamin D serta olahraga secara teratur.

www.dokterrematikautoimun - Artritis Reumatoid 2

 

Salam sehat,

dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD-KR
Internist Rheumatologist
Siloam Hospital Lippo Village
Tangerang Banten